Cerita Pendek "Tak Tak School"

 

Tak Tak School

 

 

 

Apakah kalian pernah membayangkan rasanya tinggal di negri orang hidup sendirian dengan orang asing, itu jelas sungguh tidak menyenangkan tapi pasti apapun kalian lakukan untuk mengejar cita-cita.

 

Aku Sandara Parker saat ini aku duduk di bangku sekolah menengah akhir, sekolah ku yang tadinya biasa biasa saja sekarang berubah menjadi sekolah elit. Aku tinggal di Amerika bagian selatan, karena aku selalu mendapat prestasi yang baik dan selalu mendapat kejuaraan aku pun diikutkan dalam pertukaran pelajar ke luar negri. Yang ku kira pertukaran pelajar akan menyenangkan tetapi ternyata tidak, berada jauh dari orang tua, sahabat, teman, maupun kerabat itu membosankan dan yang terutama kalian tinggal bersama orang asing.

 

Sekarang kini aku berada di Hongkong salah satu negara maju di Asia karena pertukaran pelajar akupun harus pindah sekolah dari sekolah lama ku yang tercinta. Di sini aku tinggal bersama keluarga Chang, karena sepasang suami istri yang belum mempunyai anak sehingga disetujui oleh pemerintah untuk merawat ku hanya masa sekolah saja.

 

Hari pertama di sekolah yang baru ku langkah kan kakiku dengan penuh semangat, sampai akhirnya tiba di sekolah yang bernama Tak Tak School     

pertama ku lihat pasti sekolah ini sangat bersejarah bangunan di sini begitu besar pasti banyak peristiwa peristiwa magis di sini, pikir ku.

Begitu sampai di kelas aku sangat bingung, aku pun memilih duduk besama seorang perempuan, sebelum pelajaran kami sempat berbincang bincang, namanya adalah Xiang park dan seorang anak laki laki duduk di belakang ku bernama Surya dia ternyata murid pertukaran pelajar dari Indonesia. Saat istirahat aku melewati koridor dan ada sebuah ruangan laboratorium tapi sudah tidak dipakai lagi Xiang bilang Laboratorium itu sudah tak terpakai sejak belasan tahun, entah karena apa penyebabnya. Sehari pun berlalu rasanya sangat tidak nyaman memakai bahasa asing. Hari hari pun berlalu walau  di sini aku masih sangat kaku, sampai saat pelajaran hari ini, karena sekarang sedang ada free class semua murid pun bebas melakukan kegiatan seperti bermain bola, volley atau semacamnya, karena aku belum terlalu akrab dengan teman teman di sini aku memutuskan untuk tidur di kelas karena terlalu lelah. Aku terbangun ku lihat kelas sangat sepi, aku bertanya tanya di manakah semua orang apa mereka lenyap di telan bumi, tapi itu tidak mungkin, ku lihat jam di dinding menunjukkan pukul 18.30 oh yaampun kenapa mereka tega sekali tidak membangunkan ku ini sudah sangat lewat dari jam pulang sekolah. Segera saja ku rapihkan buku dan ku masukan ke dalam tas lalu aku segera ke luar kelas. Terlihat bayangan seseorang menuju lantai 3, apakah mungkin itu guru tidak tidak mungkin jam segini sekolah ini sangat sepi, karena aku tidak bias menghindari rasa penasaranku ku ikuti bayangan itu dengan penuh takut, bayangan itu terus menaiki anak tangga aku berjalan dengan tidak mengeluarkan suara sedikit pun agar tidak ketahuan kalau dia sedang ku ikuti.

 

Bayangan itu terus melaju menuju lantai 4, apa yang sebenarnya ia mau cari, dalam hati aku terus bertanya tanya, KLEKK,,,, tiba tiba lampu ketika di tangga menuju lantai 4 mati, ingin rasanya aku berteriak sekeras kerasnya tapi aku sedang mengikuti seseorang, segera mungkin aku mengambil handphone di saku dan ku aktifkan  senter, secepat mungkin aku menaiki anak tangga karena sangat ketakutan tapi tetap tidak menimbulkan suara agar tidak ketahuan.

Karena terlalu lam di anak tangga bayangan itu menghilang, suasana di sini sangat sepi benar benar sepi melebihi kuburan, ku lihat pintu laboratorium terbuka sedikit, apakah bayangan itu masuk kesana? Ataukah tadi adalah roh penunggu sekolah ini? Pertanyaan itu muncul di benakku, apakah aku harus masuk ke laboratorium rasa penasaran ini tidak bisa ku hilangkan, ya aku harus masuk ini adalah petualangan yang luar biasa, lagipula tidak ada yang akan melihat aku masuk kesana, aku hanya melihat saja apa yang ada di dalam.

 

Aku terus berjalan di lorong menuju Laboratorium rasa deg-degan muncul apa yang sebenernya ada di dalam, setelah sampai di depan ruangan tersebut ku mantapkan hatiku untuk masuk ke dalam, ku buka pintu yang sudah sangat tua dan reyot, dan aku pun mulai memasukinya tercium sangat bau yang menusuk hidung, bau debu dan bau larutan kimia pasti tidak ada yang masuk kesini selama bertahun tahun suasana di sini sangat tidak mengenakan sangat berantakan tidak terurus banyak larutan kimia yang tumpah pecahan pecahan tabung larutan kimia. Tiba-tiba aku ada suara yang memecah keheningan Wramm UWrammmm,,, berulang ulang. Jantungku berdebar sangat kencang bahkan rasanya seperti berhenti, dari mana asal suara itu, apa itu monster yang terkurung di sini suara itu terdengar dan tiba tiba berhenti, karena sangat ketakutan aku menuju pintu tadi awal masuk tapi ku urungkan niatku, ada yang aneh di sini ini harus diselidiki aku tidak bias menahan rasa penasaran ini, ku jalan perlahan mencoba mencari di mana suara tadi berasal, ku lihat ada sebuah pintu menuju kesebuah ruangan ku coba buka pintu itu sangat keras kucoba mendorongnya dan berhasil. Terlihat ada sebuah kandang tapi lebih tepatnya seperti penjara, jantung ku kembali berdetak kencang ketika melihat di kegelapan seseorang pria sedang tertunduk lesu, baju yang compang camping dan tubuhnya sangat kurus kering, aku mencoba bertanya “ pak.. apakah anda baik baik saja ?, me..mengapa anda terkurung di sini?, apa anda dengar aku?.” Lelaki itu tetap tindak menjawab apa dia mati, ku lihat di atas sebuah rak terdapat botol berisi kunci segera ku ambil dan ku coba pada gembok di jeruji besi itu dan alhasil gembok nya terbuka, ketika gembok nya terbuka pria itu menatap kearah ku dan seketika di belakang pria itu muncul sosok tubuh seperti mayat hidup tiba tiba mengeluarkan suara Wramm Uwramm Wrammm ……. Krekkkk Krekk mereka berdiri dan tiba menghampiri ku segera saja ku lari dengan kencang dan sekuat tenaga ,,,pintunya sangat susah di dorong aku berteriak, dan mencoba menarik pintu tersebut jantungku rasanya mau copot, bodoh sekali aku kenapa melepaskan mayat-mayat hidup itu akhirnya pintu berhasil ku tarik,  mereka mulai mendekat jalan mereka berjalan dengan pincang pincang jumlah mereka ada lima atau 6, aku berusaha menuju pintu tadi masuk entah kenapa pintu itu tiba tiba seperti terkunci aku berteriak sekeras mungkin minta tolong, jantung ku terus berdebar lututku rasanya sangat lemas tidak mampu untuk berdiri lagi, ku lihat ada sebuah atap entah atau itu loteng apa bukan tidak ada jalan lain lagi selain lewat situ, keringat mulai mengucur di seluruh tubuh ku, ada sebuah bangku dekat situ segera sa ku ambil dan naik katas nya dan segera lompat aku berhasil tapi bagaimana cara aku naik ke atasnya mayat mayat hidup itu mulai mendekat meraih kakiku, aku mencoba melepaskan pergelangan kakiku dari mereka,  mereka mulai mengerubungi kaki ku. Tiba –tiba ada sesosok tangan dari atas menarik tangan ku dengan susah payah aku berusaha naik dan melepaskan kaki ku dari para zombie zombie itu, aku berhasil naik dan di atas loteng ternyata yang menolongku adalah wanita, entah siapa dia, ku lihat mayat mayat itu terus berteriak teriak seperti kelaparan. Tiba tiba wanita itu  berteriak “ Kenapa kau masuk ke Lab ini, bukankah sudah ada peraturannya tidak boleh masuk sini, hah lihat apa yang kau lakukan kau melepaskan mereka “.. mendengar suara ia berteriak aku sangat kaget dan aku mengatakan “ tadinya aku hanya penasaran dan melihat seorang pria tua terduduk lesu sehingga aku kasihan lalu aku melepaskannya, maafkan aku karena aku masuk sini “. Wanita itu berbicara dengan nada tinggi “Penasaran? Kau tau rasa penasaranmu  itu membuat semua orang bisa celaka”. Tiba tiba wanita itu terduduk dan menangis sementara para mayat hidup it uterus berteriak teriak kelaparann. Sambil menangis wanita itu mengatakan “ Maafkan aku berteriak teriak padamu ini semua salahku jika saja aku tidak membuat obat itu semua ini pasti tidak akan terjadi “.aku tertegun “ Apa maksud dari perkataan mu ?”. dia terus menangis dan menjelaskan “ aku lah penyebab semua ini, dulu aku adalah guru di sini sampai pada akhirnya ayahku jatuh sakit, itu yang tadi pertama seorang pria yang kau lihat di bawah itu adalah ayahku. Dia berubah karena aku, dia sakit keras karena obatnya tidak ditemukan di mana mana akhirnya aku memutuskan untuk membuat nya sendiri karena kebetulan aku sangat ahli dalam biologi dan juga obat obatan, kepala sekolah di sini pun mengizinkan aku menggunakan lab ini untuk percobaan, beberapa kali aku gagal tapi obat yang terakhir yang ku buat ku lakukan percobaan itu pada anak buah ayahku tadinya mereka setelah minum obat itu badan mereka sangat segar dan lalu kusuruh ayahku meminum karena ku kira obat itu berhasil, tetapi setelah beberapa hari kemudian ia mulai menjadi seperti orang gila dan ia mulai menjadi seperti kanibalisme, aku tidak tau cara mengatasinya sampai pada akhirnya ayahku beserta anak buahnya ku kurung di sini”. Tiba tiba di kejauhan terlihat seorang pria sedang berlari menghampiri kami dan ternyata itu adalah Surya, segera saja Surya menghampiri ku dan berkata “ Apa kau baik-baik saja?maaf kan aku karena aku jadi kau masuk situ, bayangan yang kau ikuti tadi itu adalah aku, tadinya aku hanya mau mengerjai mu saja, tetapi kau malah masuk situ ku lihat dari jendela luar lab kau berteriak dan melompat ke sini jadi kucari awal mula masuk loteng ini.”  Aku hanya ternganga mendengar ucapannya. Tiba tiba wanita itu melihat luka kakiku yang kena cakar para zombie tadi dan berkata “ hah Kakimu terluka kau sudah terinfeksi virus mereka, tidak ada obat untuk menyembuhkan itu, kau akan menjadi seperti mereka, sebaiknya kau ikut bersama mereka.” Secara tiba-tiba wanita ku mendorong dengan kencang sampai aku jatuh ke bawah atap tadi, tapi untungnya aku masih berpegangan pada atap, Surya mencoba menolongku sekuat tenaga. Tetapi wanita itu pun juga mendorong Surya sampai Surya terjatuh duluan, aku berteriak histeris melihat Surya jatuh dan direbuti para zombie itu Surya minta tolong tanpa henti, ku lihat para zombie itu mulai mengigiti daging daging Surya darah berceceran di mana mana, lalu aku menoleh pada wanita itu “ Kau wanita jahat keterlaluan kenapa kau mendorong nya juga “. Wanita itu tertawa menyeringai “jika aku tetap membiarkan dia hidup tentu dia akan melaporkan aku ke polisi, tentu lebih baik dia kudorong juga, lagipula ayahku sedang kelaparan jadi kalian berdua pantas jadi santapannya.” Tiba tiba ia menginjak tangan ku, kali ini aku hanya berpegang dengan atap hanya 1 tangan Zombie itu mulai mengerubungi ku kembali, aku hanya berteriak minta tolong, kurasakan tangan kasar penuh darah mulai memegang kakiku mereka mencengkram kuat kuat kakiku dan menarik ku sampai aku pun terjatuh kebawah mereka, mereka mulai mengerubungi ku, aku memberontak tapi tetap saja cengkraman mereka kuat, kulihat mereka dengan lahap mulai megigiti kuliit ku dan dengan kukunya yang panjang mereka mulai menyayat kulit ku ku rasakan darah mengalir di mana mana dan sampai tiba ada zombie yang mencongkel mata ku, aku hanya bisa berteriak tapi aku rasakan aku masih hidup, dan entah tiba tiba dadaku terasa di tusuk tusuk berulang ulang.

 

Aku menyesal telah mengikuti pertukaran pelajar bukan impian yang ku capai tapi malah kematian yang ku capai.

 

 

End

 

 

Posting Komentar

0 Komentar